SANG TARIAN
Indonesia sebuah negara yang memiliki ±17.508 pulau, ±1.128 suku
bangsa dan ±746 bahasa daerah.Membuat negara ini menjadi sangat kaya akan
tradisi yang dimillikinya.Salah satunya adalah tarian khasnya.
Setiap pulau dan suku di negara ini
memiliki tarian khas mereka masing-masing.
Tarian yang dimiliki Indonesia tentu dapat mencerminkan
kekayaan dan keanekaragaman suku bangsa dan budaya Indonesia.Tarian ini lahir
dari dalam diri masyarakat, dari kebiasaan masyarakat Itu sendiri,dan memiliki
makna tersendiri.
Satu suku saja di negara ini,tarian khas yang mereka miliki bukan hanya ada
satu maupun dua saja ,bahkan dapat lebih dari itu.
Misalkan,Suku Batak Toba yang bukan hanya memiliki 1 jenis tari tor-tor,tetapi memiliki
beberapa jenis lagi,diantaranya tor-tor pangurason,tor-tor sipitu cawan,tor-tor
tunggal panaluan dan tarian tumba.
Mayoritas diantara tarian tersebut lahir dari gerakan ritual dan upacara
keagamaan,dimana tarian ini merupakan tarian yang belum bersentuhan maupun
terpengaruh oleh kebudayaan asing.
Seperti,tarian perang dari papua,tarian Hudog dari suku dayak untuk
pertanian,tari tobe dari suku asmat yang dahulu dilakukan ketika kepala suku
memerintah rakyat untuk berperang dan Tari Sanghyang Dedari adalah suci tarian
istimewa di Bali, dimana gadis yang belum beranjak dewasa menari dalam kondisi
mental tidak sadar yang dipercaya dirasuki roh suci. Tarian ini bermaksud
mengusir roh-roh jahat dari sekitar desa. Tari Gumatere Dimaksudkan untuk meminta petunjuk atas suatu
persoalan ataupun fenomena alam yang sedang terjadi. Tarian ini dibawakan oleh
30 orang penari pria dan wanita. Penari pria menggunakan tombak dan pedang
sedangkan penari wanita menggunakan lenso.
Sebagian tarian khas Indonesia ini juga lahir dari pengaruh Hindu-Budha.Dengan
diterimanya agama dharma di Indonesia, Hinduisme dan Buddhisme dirayakan dalam
berbagai ritual suci dan seni. Kisah epik Hindu seperti Ramayana, Mahabharata
dan juga Panji menjadi ilham untuk ditampilkan dalam tari-drama yang disebut
"Sendratari" menyerupai "ballet" dalam tradisi barat.
Tarian Jawa Wayang orang mengambil cuplikan dari episode Ramayana atau
Mahabharata. Akan tetapi tarian ini sangat berbeda dengan versi India. Meskipun
sikap tubuh dan tangan tetap dianggap penting, tarian Indonesia tidak menaruh
perhatian penting terhadap mudra sebagaimana tarian India,bahkan lebih
menampilkan bentuk lokal. Tari keraton Jawa menekankan kepada keanggunan dan
gerakannya yang lambat dan lemah gemulai, sementara tarian Bali lebih dinamis
dan ekspresif. Tari ritual suci Jawa Bedhaya,tari ini berasal dari tari ritual
yang dilakukan oleh gadis perawan untuk memuja Dewa-dewa Hindu seperti Shiwa,
Brahma, dan Wishnu.
Terdapat juga tarian yang lahir karena
pengaruh agama islam,yang masuk ke Indonesia seperti tari zapin melayu dan Tari
Saman dari Aceh, Tarian ini mencerminkan pendidikan, keagamaan, sopan santun,
kepahlawanan, kekompakan dan kebersamaan.
Semua tarian
yang dimiliki Indonesia ini telah dapat menjadi salah satu daya tarik
wisata,yang membuat para turis lokal terutama mancanegara semakin merasa
penasaran dan ingin tahu tentang Indonesia lebih jauh lagi.
Karena bagi turis lokal terutama
turis mancanegara hal ini sangat unik dan sesuatu yang baru bagi mereka.Inilah
yang menyebabkan daya tarik tarian tradisional ini pun,tidak kalah dengan daya
tarik Icon Destinasi Wisata di berbagai daerah di
Indonesia.
Walaupun tak dapat disangkal,tarian
yang dimiliki negara ini belum dapat menjadi atraksi wisata utama di Indonesia.Tarian tradisional
Indonesia masih hanya dipromosikan sebagai pendukung atraksi wisata utama. Ini
tidak seperti tari Salsa dari Cuba dan Amerika Utara ,maupun tari Samba dari Brazil,yang
telah menjadi icon wisata utama negara tersebut.
Bahkan terkadang orang yang diluar negara ini lebih dapat menilai bahkan
memahami keindahan dan keunikan tarian milik kita sendiri (Indonesia) ,Sehingga
ini yang mungkin menjadi salah satu alasan mengapa Pemerintah negara tetangga kita
Malaysia,ingin memiliki bahkan mematenkan
beberapa tarian tersebut menjadi milik 'mereka',seperti tari
tor-tor,tari piring,tari reog ponorogo dan tari kuda lumping.
Beberapa faktor yang mungkin juga dapat menjadi penyebab negara lain
berani untuk mengklaim tarian Indonesia yaitu :
· Kesadaran generasi muda yang kurang akan pentingnya tarian khas
· Optimalisasi pemberdayaan aset budaya khususnya tarian
tradisional dirasakan masih kurang,
· Sebagian besar
masyarakat Indonesia belum menjadikan rasa ingin menjaga dan ingin melestarikan
kebudayaanya.
· Pemerintah kurang memperhatikan tarian khas suatu daerah
Sudah sepantasnya kita mengenal dan
mengetahui,tarian tradisional (khas) yang terdapat di Indonesia,setidaknya
mengerti dan memahami tarian khas dari daerah atau dari suku kita masing-masing.Agar kita
semakin mencintai suku kita,suku-suku di Indonesia terutama negara kita,
Indonesia.
Referensi: - wikipedia
- kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar