ULOS BATAK
Indonesia
memiliki kebudayaan yang beraneka ragam,salah satunya adalah ulos.
Ulos
merupakan sebuah kain yang dibuat dengan
alat tenun,yang berasal dari Sumatera
Utara.Ulos melambangkan jati diri suku
batak,sesuai dengan adat dan budayanya
Ulos
tidak dapat dipisahkan dari setiap kegiatan yang dilakukan oleh suku batak.Baik
pada saat pernikahan,ketika acara
selamatan terutama pada saat hamil 7 bulan,ketika anak pertama lahir,pada saat
upacara adat,dan masih banyak lagi.
Ada 3 hal yang di yakini nenek moyang
orang batak yang memberi kehidupan bagi tubuh manusia, yaitu : Darah,
Nafas dan Kehangatan. Sehingga “rasa hangat” menjadi suatu kebutuhan yang
setiap saat di dambakan.
Sumber kehangatan yang di yakini nenek moyang
orang batak yaitu : matahari, api dan ulos. Matahari terbit dan terbenam
dengan sendirinya setiap saat. Api dapat di nyalakan setiap saat, namun tidak
praktis untuk di gunakan menghangatkan tubuh, misalnya besarnya api harus di
jaga setiap saat sehingga tidur pun terganggu. Namun tidak begitu halnya dengan
Ulos yang sangat praktis digunakan di mana saja dan kapan saja.
Ulos pun
menjadi barang yang penting dan di butuhkan semua orang kapan saja dan di mana
saja. Hingga akhirnya karena ulos memiliki nilai yang tinggi di tengah-tengah
masyarakat batak. Dibuatlah aturan penggunaan ulos yang di tuangkan dalam
aturan adat,Karena setiap ulos mengandung makna yang berbeda-beda.
Misalnya,jenis
ulos bintang maratur.Ulos ini digunakan pada saat seorang memasuki rumah baru
(telah berhasil membangun rumah).
Jenis ulos
Ragi Hotang,ulos ini di berikan kepada sepasang
pengantin yang sedang melaksanakan pesta adat yang di sebut dengan nama Ulos
Hela. Pemberian ulos Hela memiliki makna bahwa orang tua pengantin perempuan
telah menyetujui putrinya di persunting atau di peristri oleh laki-laki yang
telah di sebut sebagai “Hela” (menantu).
Jenis ulos Tutur-tutur,digunakan sebagai ikat kepala dan selendang,yang
diberikan oleh orang tua kepada keturunannya.
Maka ketika pernikahan,tidak diperbolehkan menggunakan ulos bintang
maratur.
Hingga,saat ini.kebiasaan ini masih dipegang teguh oleh seluruh suku
batak dimana pun mereka berada.
Ini,adalah salah satu kekayaan budaya Indonesia yang wajib kita jaga dan
kita pelihara.Agar tidak punah dan diklaim oleh negara asing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar