Senin, 25 November 2013

MANUSIA dan PENDERITAAN



  DERAAN JIWA SANG PENARI GANDRUNG

  Mendengar kata gandrung,maka akan terlintas dipikiran makna dari kata  tersebut yaitu,suka maupun terpikat.
Gandrung,merupakan salah satu tarian khas yang berasal dari daerah Banyuwangi.
Gandrung pertama kali ditarikan oleh pria,yang didandani seperti wanita.Namun secara perlahan penari gandrung laki-laki mulai lenyap,dan  benar-benar lenyap pada tahun 1914.
Penari gandrung wanita yang pertama kali adalah,Semi.Seorang anak kecil yang masih berusia sepuluh tahun.Ia menjadi penari gandrung berkat latihan yang ia dapatkan dari sang ibu.
Saat menari,penari harus berusaha keras mengontrol situasi agar,tidak terjadi hal yang diinginkan seperti tangan-tangan jahil,maupun pelecehan terhadapnya. Tetapi sang penari harus terus menari dan tersenyum.
Hal ini terjadi pada tahapan pertunjukan yang kedua,yaitu pada tahapan yang disebut maju atau ngibing.
Dimana ia menari dengan gerakan-gerakan menggoda shingga dapat mengumbar nafsu lelaki(penonton).
Inilah esensi dari tari gandrung, yakni tergila-gila atau hawa nafsu.
      Hal itulah yang menyebabkan penari gandrung mendapat cemooh negatif dari masyarakat.
Terutama,dikalangan kaum santri, menilai bahwa penari Gandrung adalah perempuan yang berprofesi amat negatif dan mendapatkan perlakuan yang tidak pantas, tersudut, terpinggirkan dan bahkan terdiskriminasi dalam kehidupan sehari-hari.
     Bahkan sang penari ,terpaksa harus berpisah dengan  sang suami dikarenakan ibu mertuanya tidak suka,dengan profesi sang istri yang berstatus sebagai penari gandrung.
Inilah,pil pahit yang diterima oleh setiap penari gandrung.

refrensi: wikipedia


Tidak ada komentar:

Posting Komentar