DERAAN JIWA SANG PENARI GANDRUNG
Mendengar kata gandrung,maka akan
terlintas dipikiran makna dari kata
tersebut yaitu,suka maupun terpikat.
Gandrung,merupakan salah satu
tarian khas yang berasal dari daerah Banyuwangi.
Gandrung pertama kali ditarikan
oleh pria,yang didandani seperti wanita.Namun secara perlahan penari gandrung
laki-laki mulai lenyap,dan benar-benar
lenyap pada tahun 1914.
Penari gandrung wanita yang pertama kali
adalah,Semi.Seorang anak kecil yang masih berusia sepuluh tahun.Ia menjadi
penari gandrung berkat latihan yang ia dapatkan dari sang ibu.
Saat
menari,penari harus berusaha keras mengontrol situasi agar,tidak terjadi hal
yang diinginkan seperti tangan-tangan jahil,maupun pelecehan terhadapnya. Tetapi
sang penari harus terus menari dan tersenyum.
Hal ini terjadi pada tahapan pertunjukan yang kedua,yaitu pada tahapan yang disebut maju atau ngibing.
Dimana ia menari dengan gerakan-gerakan menggoda shingga dapat mengumbar nafsu lelaki(penonton).
Inilah esensi dari tari gandrung, yakni tergila-gila atau hawa
nafsu.
Hal itulah yang menyebabkan penari
gandrung mendapat cemooh negatif dari masyarakat.
Terutama,dikalangan kaum
santri, menilai bahwa penari Gandrung adalah perempuan yang berprofesi amat
negatif dan mendapatkan perlakuan yang tidak pantas, tersudut, terpinggirkan
dan bahkan terdiskriminasi dalam kehidupan sehari-hari.
Bahkan sang penari ,terpaksa
harus berpisah dengan sang suami dikarenakan
ibu mertuanya tidak suka,dengan profesi sang istri yang berstatus sebagai
penari gandrung.
Inilah,pil
pahit yang diterima oleh setiap penari gandrung.
refrensi: wikipedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar