Rabu, 02 November 2016

Prinsip Etika Bisnis

   
SPBU "CERDIK"

   
    Dalam menjalankan bisnis, perusahaan yang baik tidak hanya berorientasi untuk menghasilkan laba saja. Perusahaan juga harus memiliki etika dan tanggung jawab sosial yang baik. Namun, pada masa ini terdapat beberapa aktivitas bisnis dijalankan dengan melanggar prinsip etika bisnis, demi memperoleh laba maksimal dengan biaya seminimal mungkin. 

Prinsip Etika bisnis
     Prinsip etika bisnis yang berada di suatu negara tidak terlepas dari nilai-nilai yang berlaku di negara tersebut. 
  1. Prinsip Otonomi
    Perusahaan bebas memiliki kewenangan sesuai dengan bidang yang telah dikuasai Sesuai dengan visi dan misi perusahaan tersebut. Contoh otonomi dalam etika bisnis perusahaan tidak bergantung dengan perusahaan lain dalam mengambil keputusan bisnis. Perusahaan tersebut bebas mengambil keputusan apapun yang sesuai dengan visi misinya.
    Dalam menjalankan prinsip otonomi ini 2 perusahaan atau lebih bisa berkomitmen dalam menjalankan etika bisnis ini, namun masing-masing perusahaan dimungkinkan untuk mengambil pendekatan yang berbeda-beda dalam menjalankanya. Sebab masing-masing perusahaan memiliki kondisi karakter internal dan strategi yang berbeda dalam mencapai tujuan serta visi misi dari perusahaan tersebut.
  2. Prinsip kejujuran

    Prinsip kejujuran dalam etika bisnis merupakan nilai yang paling dasar untuk mendukung keberhasilan kinerja perusahaan. Kegiatan bisnis akan bisa berhasil dan sukses bila setiap individu yang terlibat dalam kegiatan bisnis menerapkan prinsip kejujuran. Pada dasarnya prinsip kejujuran ini harus ditanamkan dalam setiap kegiatan bisnis. Hal yang paling penting dalam menerapakan prinsip ini dalam bisnis adalah dengan memulai menerapakan prinsip ini pada diri kamu dahulu. Jika kamu sebagai pimpinan perusahaan mampu untuk menerapakan prinsip ini, tentu akan menjadi contoh bagi semua karyawan yang bekerja di perusahaanmu.
  3. Prinsip keadilan
    Dalam menerapakan prinsip keadilan semua pihak yang terkait dalam bisnis harus memberikan kontribusi baik itu secara langsung atau tidak langsung terhadap keberhasilan bisnis. Oleh karena itu semua pihak harus memiliki akses yang positif sesuai dengan kemampuan dan peran yang sudah diberikan kepada masing-masing terhadap keberhasilan bisnis ini. Contoh prinsip keadilan dalam etika bisnis seperti alokasi sumber daya ekonomi kepada semua pemilikfaktor ekonomi. Hal ini bisa dilkukan dengan membuat kesepakatan tentang harga konsumen dan juga harga pemasok bahan baku serta alat-alat produksi.
  4. Prinsip hormat pada diri sendiri
    Prinsip ini akan memberikan dampak pada bisnis itu sendiri. Dalam menjalankan bisnis masyarakat sebagai konsumen merupakan cerminan bagi bisnis kita. Bila bisnis kita memberikan kontribusi yang positif kepada masyarakat tentu itu akan berdampak positif dengan bisnis yang kita jalankan dan begitu juga sebaliknya. Sebagai pengelola perusahaan sudah menjadi kewajiban untuk memberikan respek kepada siapapun yang terlibat dalam aktivitas bisnis. Dengan demikian pasti semua pihak akan memberikan respek yang sama terhadap perusahaan yang kita kelola. Sebagai contoh prinsip menghormati diri sendiri dalam etika bisnis: Manajemen perusahaan dengan team work-nya memiliki sistem kerja yang berorientasi kepada pelanggan akan makin fanatik terhadap perusahaan. Demikian juga, jika sistem manajemen berorientasi pada pemberian kepuasan kepada karyawan yang berprestasi karena sepadan dengan prestasinya maka dapat dipastikan karyawan akan makin loyal terhadap perusahaan.

Contoh Kasus Kecurangan dalam Bisnis

SPBU REMPOA


    Praktik curang Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 34-12305 di Rempoa, Tangerang Selatan,  SPBU itu diketahui mengurangi takaran bahan bakar ke konsumen.
SPBU tersebut melakukan kecurangan dengan cara memasang alat kecil yang dilengkapi sensor jarak jauh yang berbentuk seperti remote kunci mobil yang mampu memainkan jumlah takaran yang keluar dari dispenser. Sensor dalam alat kecil di dispenser itu terhubung dengan kotak berukuran 15 x 10 x 5 cm. Dengan menggunakan remote control tersebut petugas SPBU dapat mengatur takaran BBM normal atau tidak. Selain itu, para pelaku juga memasangkan mesin digital regulator stabilizer merek Bostech untuk mempengaruhi daya arus listrik yang mengalir dari dispenser pengisian BBM. Alat tersebut dapat mempengaruhi putaran mesin dalam dispenser pengisian BBM sehingga jumlah BBM yang keluar dari Nozzle tidak sebagaimana mestinya.
      Kecurangan ini menyebabkan konsumen mengalami kerugian, karena SPBU mengurangi takaran bahan bakar yang diisi oleh konsumen. Misal, Saya  mengisi bahan bakar 20 liter. Namun akibat kecurangan yang dillakukan petugas, bahan bakar yang masuk ke dalam kendaraan saya hanya 19 liter. Sehingga, saya mengalami kerugian dana dan jarak tempuh kendaraan saya juga berkurang. Dalam kasus ini, SPBU tidak jujur dalam menjalankan bisnisnya.















Referensi: Universitas Indonesia 
                 sarungpreneur.com
                 www.suara.com
                 bisnis.liputan6.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar